About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 16 Oktober 2013

Urban Context 2, mencangkup Circulation and Parking, Signage, Activity Support, dan Preservation. Selanjutnya...http://www.4shared.com/office/CIF9xSlk/URBAN_CONTEXT_2.html?

Urban Context, mencangkup tentang Land Use, Building Form & Massing, Open Space, serta Pedestrian Way. Selanjutnya...http://www.4shared.com/office/RkN_cn8u/URBAN_CONTEXT.html?

Rabu, 02 Oktober 2013

KONSEP INTERNAL

Pada tanggal 12 Oktober 1492, Christoper Columbus, berlayar dengan bendera kerajaan Spanyol, TERSESAT DALAM PELAYARANNYA MENUJU ASIA dan mendarat di pantai kepulauan Guanahani (sekarang San Salvador, di kepulauan Bahama). Di sana dia melakukan kontak dengan masyarakat lokal yang dikira penduduk wilayah India. Orang-orang ini yang kemudian disebut sebagai Indian, adalah suku Taino, yang telah mengukuhkan peradaban yang terbentang sepanjang kepulauan Karibia, dari Kuba sampai Trinidad. 

Pada tahun 1492, ada sekitar satu juta orang Taino yang hidup dan tinggal di Karibia; lima puluh tahun kemudian, setelah pembunuhan besar-besaran yang tak kenal lelah, perbudakan dan berbagai penyakit yang ditularkan orang-orang Eropa, jumlah mereka tinggal kurang dari 25.000 (dua puluh lima ribu) orang, dan menjelang 1600 mereka sebagai masyarakat telah punah. 

Nasib suku Taino kemudian juga diderita oleh sebagian besar penduduk asli Amerika, Australia, dan Pasifik Selatan, ketika orang-orang Eropa melakukan ekspansi kekuasaan ekonomi dan militer ke berbagai penjuru dunia selama 500 (lima ratus) tahun berikutnya. (Sumber: Francisco J. Gonzalez, "Autonomy Within Borders: Models of Self-Government for Indigenous Groups in the Context of Globalization", Hamline University School of Law, 2000).

Penjelajahan serta nama Christopher Columbus pun terukir di berbagai buku sejarah. Dan sejarah tentang Columbus pun diajarkan di sekolah-sekolah. Dia menjadi pahlawan besar dunia sebagai penemu benua Amerika, juga tokoh ilmu pengetahuan yang membuktikan bahwa bumi itu bulat kaya bola, bukan datar sebagaimana diyakini sebagaian besar masyarakat pada waktu itu. 

Sayang sisi gelap, yang menjadi efek lanjutan dari penjelajahan itu, lenyapnya suku Taino, tidak pernah disinggung atau diulas dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah. Pemusnahan suku-suku atau penduduk asli demi berkibarnya panji-panji imperialisme Eropa seolah sekedar dilihat seperti pendaki gunung yang membersihkan rumput ilalang yang menghalang demi pengibaran bendera di puncak gunung.
87 Tahun sebelumnya, Pada tahun 1405, delapan puluh tujuh tahun lebih sebelum penjelajahan Columbus, seorang pelaut Muslim China, laksamana Zheng He atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Cheng Ho telah lebih dahulu mengarungi lautan dunia dengan jarak tempuh yang lebih panjang dan lebih luas dibanding seorang penjajah Colombus. Untuk melihat perbandingan berapa besar armada yang dipimpin Cheng Ho jika dibandingkan dengan penjelajah lain yang mengarungi lautan dunia setelahnya, bisa dilihat pada gambar dibawah ini.




Kapal yang digunakan Cheng Ho dengan panjang 400 kaki adalah jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kapal Columbus yang panjangnya hanya 85 kaki. Sumber: http://www.international.ucla.edu/article.asp?parentid=10387

Cheng Ho melakukan penjelajahan dunia sebanyak tujuh kali dari tahun 1405 sampai 1433. Kapal-kapal Cheng Ho mengunjungi Nusantara, Thailand, India, Arabia, dan Afrika Timur. Bahkan ada beberapa spekulasi yang memperkirakan perjalanan kapal Cheng Ho jauh melampaui Semenanjung Harapan Afrika Selatan. Bahkan ahli sejarah Gavin Menzies memperkirakan bahwa Cheng Ho juga mencapai benua Amerika, meskipun banyak diragukan ahli lain karena dugaan Menzies kurang didukung bukti-bukti sejarah yang meyakinkan. 

Penjelajahan Cheng Ho bukanlah suatu upaya untuk melakukan penaklukan atau penjajahan terhadap bangsa-bangsa lain oleh bangsa China. Perjalanan Cheng Ho lebih merupakan upaya untuk mengenal bangsa-bangsa lain dan juga untuk menjajagi kemungkinan untuk kerjasama perdagangan dan ekonomi dengan bangsa-bangsa lain. Cheng Ho membawakan kepada bangsa lain hadiah-hadiah seperti emas, perak, porselin, dan sutera; sebagai imbalannya Cheng Ho membawa pulang ke negaranya binatang-binatang yang tidak ada di negaranya seperti burung unta, zebra, unta, dan jerapah, dan juga membawa pulang gading gajah.
Laksamana Cheng Ho beragama Islam, dia seorang muslim. Profesor HAMKA menilai Cheng Ho punya andil dalam memperkuat penyebaran Islam di Nusantara. Slamet Muljana menulis bahwa Cheng Ho membentuk komunitas muslim di Palembang, kemudian di Kalimantan Barat, dan kemudian juga membentuk berbagai komunitas serupa di pesisir Jawa, semenanjung Malaysia dan Pilipina. (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Zheng_He).

Sayangnya penjelajahan Cheng Ho tidak setenar penjelajahan Columbus. Penulisan buku sejarah tentang Cheng Ho juga sangat jarang. Jika sejarah tentang Columbus diajarkan dalam mata pelajaran sejarah dunia di semua sekolah, tidak demikian dengan sejarah Cheng Ho. Padahal penjelajahan Cheng Ho memberikan pelajaran berharga tentang hubungan antar bangsa di dunia. Perjalanan dan penjelajahan Cheng Ho tidak berlanjut dengan pendudukan, penjajahan dan pemusnahan penduduk asli dari wilayah yang dikunjunginya.

Kita bisa merasakan banyak pengaruh budaya China di banyak negara terutama di benua Asia. Tapi pengaruh budaya itu bukan pengaruh yang meniadakan budaya lain, tetapi justru memperkaya budaya-budaya asli setempat. 

Serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa.

Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa kekuasaan Kaisar Xuande pada 1426-1435) ke beberapa daerah dan negara di Asia dan Afrika, di antaranya Vietnam, Taiwan, Malaka/bagian dari Malaysia, Sumatra/bagian dari Indonesia, Jawa/bagian dari Indonesia, Sri Lanka, India bagian Selatan, Persia, Teluk Persia, Arab, Laut Merah, ke utara hingga Mesir, Afrika, ke selatan hingga Selat Mozambik.
JANGKAUAN PELAYARAN LAKSAMANA CHENG HO JAUH LEBIH LUAS DIBANDING COLOMBUS

Dalam khazanah keislaman, kehadiran Cheng Ho di Indonesia telah memunculkan wacana baru studi keislaman Indonesia. Cheng Ho berperan besar dalam pergolakan politik kerajaan-kerajaan di Jawa. Setidaknya, Cheng Ho memiliki andil besar dalam meruntuhkan Majapahit, Kerajaan Hindu terbesar dan berperan dalam membangun kerajaan Islam Demak pada tahun 1475.
Laksamana Cheng Ho beragama Islam, dia seorang muslim. Profesor HAMKA menilai Cheng Ho punya andil dalam memperkuat penyebaran Islam di Nusantara. Slamet Muljana menulis bahwa Cheng Ho membentuk komunitas muslim di Palembang, kemudian di Kalimantan Barat, dan kemudian juga membentuk berbagai komunitas serupa di pesisir Jawa, semenanjung Malaysia dan Pilipina. (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Zheng_He).

Sayangnya penjelajahan Cheng Ho tidak setenar penjelajahan Columbus. Penulisan buku sejarah tentang Cheng Ho juga sangat jarang. Jika sejarah tentang Columbus diajarkan dalam mata pelajaran sejarah dunia di semua sekolah, tidak demikian dengan sejarah Cheng Ho. Padahal penjelajahan Cheng Ho memberikan pelajaran berharga tentang hubungan antar bangsa di dunia. Perjalanan dan penjelajahan Cheng Ho tidak berlanjut dengan pendudukan, penjajahan dan pemusnahan penduduk asli dari wilayah yang dikunjunginya.

Kita bisa merasakan banyak pengaruh budaya China di banyak negara terutama di benua Asia. Tapi pengaruh budaya itu bukan pengaruh yang meniadakan budaya lain, tetapi justru memperkaya budaya-budaya asli setempat. 

Serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa.

Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa kekuasaan Kaisar Xuande pada 1426-1435) ke beberapa daerah dan negara di Asia dan Afrika, di antaranya Vietnam, Taiwan, Malaka/bagian dari Malaysia, Sumatra/bagian dari Indonesia, Jawa/bagian dari Indonesia, Sri Lanka, India bagian Selatan, Persia, Teluk Persia, Arab, Laut Merah, ke utara hingga Mesir, Afrika, ke selatan hingga Selat Mozambik. JANGKAUAN PELAYARAN LAKSAMANA CHENG HO JAUH LEBIH LUAS DIBANDING COLOMBUS

Dalam khazanah keislaman, kehadiran Cheng Ho di Indonesia telah memunculkan wacana baru studi keislaman Indonesia. Cheng Ho berperan besar dalam pergolakan politik kerajaan-kerajaan di Jawa. Setidaknya, Cheng Ho memiliki andil besar dalam meruntuhkan Majapahit, Kerajaan Hindu terbesar dan berperan dalam membangun kerajaan Islam Demak pada tahun 1475.

Cheng Ho orang terpenting ke-14

Sejarah mencatat Cheng Ho sebagai seorang laksamana yang sangat disegani dalam sejarah dunia. Hal tersebut dapat diketahui dari Majalah Life  yang menempatkan Cheng Ho sebagai nomor 14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Dalam perjalanan Cheng Ho tersebut menghasilkan Peta Navigasi Cheng Ho yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad ke-15. Dalam buku ini terdapat 24 peta navigasi mengenai arah pelayaran, jarak di lautan, dan berbagai pelabuhan.

Cheng Ho adalah penjelajah dengan armada kapal terbanyak sepanjang sejarah dunia yang pernah tercatat. Selain itu, juga memiliki kapal kayu terbesar dan terbanyak sepanjang masa hingga saat ini. Cheng Ho adalah pemimpin yang arif dan bijaksana, hal tersebut dapat dilihat dari armada yang begitu banyaknya, namun beliau dan para anak buahnya tidak pernah menjajah negara atau wilayah dimanapun tempat para armadanya merapat.

Semasa di India termasuk ke Kalkuta, para anak buah juga membawa seni beladiri lokal yang bernama Kallary Payatt yang mana setelah dikembangkan di negeri Tiongkok menjadi seni beladiri Kungfu.




ARMADA
Armada ini terdiri dari 27.000 anak buah kapal dan 307 (armada) kapal laut. Terdiri dari kapal besar dan kecil, dari kapal bertiang layar tiga hingga bertiang layar sembilan buah. Kapal terbesar mempunyai panjang sekitar 400 feet atau 120 meter dan lebar 160 feet atau 50 meter. Rangka layar kapal terdiri dari bambu Tiongkok. Selama berlayar mereka membawa perbekalan yang beragam termasuk binatang seperti sapi, ayam dan kambing yang kemudian dapat disembelih untuk para anak buah kapal selama di perjalanan. Selain itu, juga membawa begitu banyak bambu Tiongkok sebagai suku cadang rangka tiang kapal berikut juga tidak ketinggalan membawa kain Sutera untuk dijual.



China's maritime hero theme park

Treasure Boat Shipyard Site Park (Treasure Boat Shipyard Site Park/ CNNGo)

Replika kapal pertama Cheng Ho (alrahalah.com)


Salah satu replika kapal di Treasure Boat Shipyard Site Park (flickrhivemind.net)

Pertama kali dibuka pada tahun 2005, Treasure Boat Shipyard Site Park memperingati ulang tahun ke-600 dari ekspedisi pertama Laksamana Zheng tahun 1405.
Setelah tujuh tahun operasi sukses, taman menjalani renovasi Maret lalu.
"Kami menghabiskan 4 juta RMB di renovasi - itu untuk Cina Hari Maritim Nasional pada 11 Juli 2013.

·       19 model kapal kuno



Taman galangan kapal, terletak di sepanjang Sungai Yangtze, meliputi 132.000 meter persegi dan berisi tiga kolam renang 600 tahun yang digunakan sebagai dermaga kering untuk pembuatan kapal di awal abad 15.
Menurut sumber-sumber Cina abad pertengahan, kapal yang terbesar dari Cheng Ho 52 meter lebar 127 meter, mereka dibangun di kolam ini pada 1404, sebelum perjalanan pertama Zheng.
Renovasi terdiri dari 19 model kapal buatan tangan.
Model meliputi kapal dari Zheng He, seperti kapal harta karun tiga meter-panjang dengan 12 layar.
Model-model lain termasuk berbagai jenis model kapal dari sejarah Cina, termasuk kano kuno, sebuah kapal perang multi-dek dari dinasti Han, Ming dan perahu dayung-roda dari dinasti Qing.
"Semua kapal ini adalah replika skala 1:40 dirancang dan buatan tangan lima tahun lalu.

http://travel.cnn.com/shanghai/life/china-maritime-hero-theme-park-reopened-978499


Di poskan oleh : 

Faiz Ikhsan Muhammad
Maulani kurniawati
Piana Dewi
Rizky Atma Satria

Jumat, 27 September 2013

PRESEDEN MUSEUM MARITIM

National Maritime Museum Cornwall
Discovery Quay
Falmouth, Cornwall TR11 3QY, United Kingdom








  • The National Maritime Museum Cornwall  terletak di sebuah dermaga di Falmouth di Cornwall . Bangunan ini dirancang oleh arsitek Mary J Long.,  dalam kompetisi desain arsitektur dikelola oleh RIBA Kompetisi.
  • Museum ini tumbuh dari FIMI (Falmouth Maritim Internasional Initiative) kemitraan yang diciptakan pada tahun 1992 dan merupakan hasil kolaborasi antara Museum Maritim Nasional, Greenwich dan mantan Cornwall Maritime Museum di Falmouth. Dibuka pada bulan Februari 2003. Ini adalah yayasan amal independen  dan, tidak seperti museum nasional lainnya, tidak menerima dukungan langsung pemerintah.
  • Misinya adalah untuk mempromosikan pemahaman tentang perahu dan tempat mereka dalam kehidupan masyarakat, dan warisan maritim Cornwall. Hal ini dilakukan dengan menghadirkan kisah laut, perahu dan sejarah maritim dari Cornwall. http://en.wikipedia.org/wiki/National_Maritime_Museum_Cornwall
  • Museum ini memiliki sejumlah pameran yang menakjubkandidedikasikan untuk laut, kapal dan Cornwall.
  • Blockbuster SAR pameransuasana disini mengundang kita untuk memasuki dunia layanan penyelamatan maritim di mana orang-orang biasa menjalani kehidupan yang luar biasa, mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan seseorang.  Pengalaman drama penyelamatan, naik kapal bersama kru, menjelajahi sekoci, menemukan apa yang diperlukan untuk membawa kita pulang dengan selamat ketika hal terburuk terjadi di laut dan di sekitar pantai
  • Lebih dari sekedar Museum tentang perahu, menjelajahi cerita-cerita dari orang-orang yang menggunakan kapal-kapal dan petualangan mereka di dalamnyaMendaki  100ft Out menara dan melihat pelabuhan yang terkenal di Falmouth dari menara, lalu turun ke Zona Tidal untuk menghargai salah satu dari tiga galeri alam bawah laut di dunia - dan kormoran, segel, udang, bass dan mullet berenang  melaluijendela kaca yang tinggi.  Melihat pesona langit yang dipenuhi dengan armada kapal terbang dan membawa suasana untuk terjun ke dalam dunia sejarah maritim. http://www.cornwall-online.co.uk/attractions/maritimemuseum/




1. The Lookout Tower


Menuju ke puncak menara untuk menikmati pemandangan atas pelabuhan, dermaga dan muara. 





  • Menggunakan  interactives komputer untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang dapat dilihat di menara ini.
  • Cari tahu tentang bangunan bersejarah, landmark lokal, fitur pesisir, dan acara khusus dan kapal di pelabuhan.
  • Pemandangan di sebelah utara melintasi perairan menuju desa Flushing, bekas rumah Packet kapten Kapal, atau pedalaman di barat dan Custom House Quay yang biasanya  digunakan untuk mendaratkan barang selundupan sitaan kapal.
  • Ada teropong dan teleskop untuk  digunakan, dan serangkaian peta


2. Flotilla

  •  Pada bagian atas aula utama. Pameran perahu pertama adalah koleksi koleksi perahu kano dengan ruang istirahat kuno yang di dukung oleh dayung. Disamping itu, kapal bertenaga mesin termasuk peralatan pertahanan perang dunia II, sebuah pesawat terbang air yang menjadi pemegang rekor dunia seperti Venter atau Albatross serta alat-alat canggih dan terkenal di tahun-tahun pasca perang.
  • Layar dalam berbagai bentuk dan ukuran, dirancang untuk menangkap angin seefektif mungkin dan untuk daya perahu up-wind dan down-wind dengan mudah.
  • Regatta, berisi krim armada: dua kapal memenangkan medali emas Olimpiade, Ben Ainslie Rita pada 2000 game Sydney dan Superdocious  pada Olimpiade 1968 di Meksiko, kapten oleh Rodney Pattisson.
  • Thunder and Lightning adalah perahu pertama yang menggunakan trapeze kompetitif. 






3. Nav Station

  •          Galeri ini penuh dengan pameran interaktif yang memberikan wawasan tentang seni navigasi dan meteorologi
  •          Mencoba mengemudikan perahu yang meluncur melawan arus dan mencoba untuk sampai ke pelabuhan
  •          Melihat sistem cuaca, mengetahui fakta di balik cuacaucapan pengetahuan, tersedia link real-time untuk informasi cuaca internasional up-to-date, sedangkan stasiun cuaca kita sendiri di atas menara mengumpulkan data tentang kondisi setempat. Nav-station memiliki wawasan dan pembelajaran untuk segala usia





4. The Hold


  • Hold adalah ruangan terbesar pameran tunggal di mana terdapat pameran utama.
  • Pameran utama kami saat ini dibuka pada tanggal 16 Maret 2012, dan disebut 'Search and Rescue'. Ini akan membawa Anda pada perjalanan interaktif ke dalam peran layanan penyelamatan maritim, merayakan karya RNLI, Royal Navy, Royal Air Force, HM Coastguard dan organisasi lainnya.
  • Obyek proporsi epik termasuk 70 kaki helikopter Sea King, silakan dipinjamkan oleh MOD, salah satu instalasi paling ambisius Museum. Uniknya dicat warna dari kedua Angkatan Laut Kerajaan dan RAF Search and Rescue (SAR) jasa (merah dan abu-abu satu sisi dan kuning di sisi lain) menawarkan Anda kesempatan langka untuk naik di dalam nya. Berpakaian sebagai pilot, mendengarkan laporan dari kru dan dari orang-orang yang telah diselamatkan, menjelajahi peralatan, menyelamatkan nyawa mereka dan menemukan dunia Royal Navy dan tim SAR RAF.
  • Kunjungan ulang penyelamatan masa lalu, beberapa yang terkenal dan beberapa yang tak terhitung, pameran ini menampilkan individu-individu yang tugasnya berhadapan dengan badai, ketika sebagian besar dari kita akan lari. Pameran ini menelusuri evolusi peralatan penyelamatan dari hari-hari awal Henry Trengrouse line roket untuk peralatan canggih hari ini dan menunjukkan bahwa meskipun peralatan mungkin sudah berubah, tapi hal yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah berubah.
  • Pameran SAR akan berlangsung selama tiga tahun.
  • Di ujung The Hold Gallery akan dapat melihat serangkaian model kapal megah yang tergantung di sebuah kotak kaca, sehingga mereka muncul untuk mengapung di lautan berbintang hitam. Dari sampah perang Cina untuk berlayar, mencari tahu tentang berbagai jenis perahu dan bagaimana kita menggunakannya.



5. The Quarterdeck

  •         Quarterdeck sebagai ruang belajar galeri untuk lokakarya sekolah selama jangka waktu dan kegiatan anak-anak selama liburan sekolah, juga rumah bagi ruang pameran Sementara. Pameran tersebut diantaranya
Fal Under Fire


  • Pada puncak Perang Dunia II Carrick Roads dan Falmouth Bay  kurang dari 100 kapal berlabuh. Dengan dermaga yang bekerja pada kapasitas penuh menangani korban konvoi dan signifikansi strategis Falmouth di ujung barat di pesisir Atlantik.
  • Membela pelabuhan dan daerah sekitarnya adalah sangat penting dan ini seni baru dan pameran fotografi memiliki pilihan gambar motif kehidupan  Fal selama masa perang.

The Bombing of The British Chancellor in Falmouth Docks, 1940 by Charles Pears courtesy of the Falmouth Art Gallery Collection - See more at: http://www.nmmc.co.uk/index.php?/whatson/events/fal_under_fire/#sthash.IlR1K1SM.dpuf

The First Wave


Tolcarne Newquay 1965 © Gwynedd Haslock

  • Sebuah tampilan baru di National Maritime Museum Cornwall adalah menampilkan seorang yang sedang berselancar
  • Grafik proyek gelombang pertama pengembangan berselancar di Inggris , dari asal-usul awal peselancar tunggal menunggang gelombang - pergeseran papan kayu , dengan status saat ini sebagai sebuah fenomena budaya . Ini termasuk nostalgia , cerita inspiratif dari beberapa orang yang paling berpengaruh dari adegan berselancar Inggris dan fitur lebih dari 100 audio dan video klip tentang bagaimana berselancar di Inggris telah berubah selama beberapa dekade .
  • 60 tahun yang lalu berselancar adalah hobi hampir tak terpikirkan di Inggris dan hanya terbatas pada segelintir jiwa perintis berani. Ini adalah cerita yang sangat berbeda sekarang dengan ribuan peselancar menantang suasana hati Atlantik sepanjang tahun dan dengan Cornwall menjadi tujuan surfing secara internasional.
  • Cornish peselancar penting dalam sejarah dan semua orang yang pernah memiliki hak istimewa untuk menunggang gelombang di pantai ini akan mendapatkan pengalaman berkesan .
From the Loft Floor


  • Sebuah pameran yang menakjubkan dari ilustrasi oleh seniman lokal Anna Cattermole, mendokumentasikan karya Lukas Powell Sail Kerja, yang mengkhususkan diri dalam membangun pemotong kayu tradisional. Pameran ini memberikan wawasan yang unik ke dalam pembangunan pembuluh indah yang menghujani perdagangan mereka di sekitar Cornwall dan Kepulauan Scilly selama bagian akhir abad ke-19.
  • Gambar reportase Anna, diproduksi di lokasi di boatyard, metode tradisional dan bahan yang digunakan dan keterampilan dan pengetahuan mereka yang terlibat. Karya ini juga didukung oleh tampilan alat tradisional, model dan cuplikan film dokumenter


6. The Main Hall


  • Memulai perjalanan  di Aula Utama. Di sini dapat mengorientasikan diri di dalam gedung, mengagumi tampilan Flotilla tergantung di atas kepala.
  • Di jantung layar ini terdapat Thames peluncuran uap besar, Waterlily. Berasal dari tahun 1866, ini adalah salah satu yang paling awal seperti kapal pesiar di Sungai Thames dan membantu mengatur tren untuk era Edwardian . Di samping ini adalah Grand Banks cod perahu  dan perahu Cermin pertama yang kemudian menjadi salah satu kelas yang paling populer sepanjang masa.
  • Di luar, di Zona Survival Edna Mair, yang kolek kecil dimana keluarga Robertson - lima orang dan teman - bertahan selama 38 hari di Pasifik setelah kapal pesiar mereka telah bersembunyi. Ini adalah salah satu kisah hidup laut besar dari zaman modern. Layar lain mencakup kisah perjalanan Sir Ernest Shackleton dalam James Caird. Atau mengalami kehidupan-rakit atau RNLI penyelamatan sekoci.
  • Pada ujung Aula Utama dapat melihat shipwrights bekerja memulihkan dan membangun kapal dalam Workshop pembuatan kapal. Menggunakan display interaktif  dapat menemukan bagaimana perahu bergerak melalui air yang dalam, dengan desain kerajinan sendiri atau menguji keterampilan kita di persimpangan hamparan air.






7. Tidal Zone

  • Tempat lain di Kepulauan Inggris Anda dapat mengalami kehidupan di bawah laut.  Di Zona Pasang Surut Anda dapat pergi di bawah air dan melihat keluar ke pelabuhan melalui dua jendela besar - jika Anda berdiri di sana cukup lama Anda akan melihat kenaikan pasang surut.
  • Jika diperhatikan lebih dekat dapat disaksikan sekilas menyelam dengan ikan, kepiting, udang dan banyak lagi. Di sini Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang efek dari Bulan dan Matahari dan apa yang menyebabkan pasang surut.
  • Display yang interaktif juga memperkenalkan beberapa hewan dan tumbuhan yang hidup di muara, Kawasan Konservasi khusus dengan keragaman spesies. Ini adalah tempat




8. The Sunley Lecture Theatre

  • Berjenjang teater kursi Museum 100 dan dilengkapi dengan fasilitas presentasi state-of-the-art. Dirancang untuk kenyamanan, ia memiliki akustik yang luar biasa dan lokasi yang besar bagi Anda untuk menikmati kuliah, film, pertunjukan dan acara khusus.
  • Jika perusahaan atau organisasi Anda sedang mencari tempat yang unik dengan fasilitas kelas satu untuk menjadi tuan rumah konferensi, presentasi atau public address, Lecture Theatre yang tersedia untuk menyewa bersama dengan katering dan berbagai fasilitas yang sesuai.


9. Waterfront

  • Anda dapat menempatkan teori dalam praktek di tepi pantai. Di sini Anda akan menemukan sebuah kolam besar dengan fans built-in angin bertiup di air.
  • Tangan anda mencoba menggerakkan perahu radio kontrol atas dan ke bawah kolam renang, atau ras sekitar kursus. Staf akan membantu Anda memahami bagaimana untuk berlayar ke, atau menjauh dari angin


10. Cornwall Galleries

  • Tempat di Cornwall lebih dari 16 mil dari pantai. Orang-orang Cornish selalu memiliki hubungan yang kuat dengan laut. Dalam warisan maritim yang unik ini galeri Cornwall dapat dieksplorasi lebih dari tiga lantai, masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari industri, kerja dan komunikasi.
  • Cornish Quayside
  • Nikmati sebuah pameran penuh display interaktif dan bercerita. Dengarkan kisah-kisah kehidupan nelayan Cornish. Cari tahu bagaimana layar secara tradisional dibuat dan mengeksplorasi bagaimana pilchards ditekan dalam rekonstruksi.
  • Falmouth First and Last
  • Jelajahi sejarah maritim pelabuhan pertama dan terakhir Inggris , dari kapal paket dari akhir abad ke-17 untuk masa kejayaan pelabuhan Falmouth di abad ke-19 dan sampai ke hari inidengan prestasi Sir Robin Knox-Johnston dan Dame Ellen MacArthur.
  • Melangkah ke Falmouth, seperti melangkah mundur. Sejarah yang luar biasa di Falmouth dirayakan melalui benda, jurnal, mendengarkan posting, interpretasi, foto, dan display yang interaktif.
  • Cornwall and the Sea
  • Di sini Anda dapat menemukan bagaimana orang Cornish  hidup dari laut, bagaimana kerajinan lokal dibangun dan berlayar di dalamnya. Pameran mengeksplorasi peran Falmouth dalam komunikasi global dan perdagangan, seiring dengan perkembangan migrasi link Cornwall di seluruh dunia. Saksi kisah-kisah dramatis menyelamatkan lepas pantai Cornish.
Falmouth for Orders in the Falmouth First and Last Gallery - See more at: http://www.nmmc.co.uk/index.php?/explore/content/cornwall_galleries/#sthash.NEsWNl0B.dpuf


11. Waterside Cafe

  • Sebuah tempat ideal untuk mampir dan menikmati minuman atau makanan ringan. Dengan pemandangan spektakuler atas pelabuhan Falmouth megah, yang populer bagi pengunjung Museum untuk menikmati suasana siang maupun sore hari.
  • Kami menawarkan berbagai macam hidangan, berasal dari produk lokal. Home-made sandwich, salad dan berbagai kue, ditambah kopi dan teh yang selau ada pada menu setiap hari dan tidak ketinggalan dengan sup hangat nya.
  • Kafe buka untuk pengunjung ke Museum dan untuk semua jenis anggota, serta tersedia di malam hari untuk acara perusahaan atau khusus

12. The Museum Shop

  • Buka sepanjang tahun, toko menawarkan pilihan yang sangat berbeda dan imajinatif produk yang mencerminkan suasana bahari dan kualitas etos Museum.
  • Di jual adalah berbagai model kerajinan tangan, souvenir biasa, buku, kartu pos, dan poster serta perhiasan dibuat secara lokal dan keramik dirancang khusus untuk Museum.
  • Toko ini terletak di lantai dasar dan bebas untuk masuk bahkan jika tidak merencanakan kunjungan ke Museum


13. The Pontoon

Pengalaman lebih dari laut di Pontoon langsung di depan gedung. Dari sini anda dapat melihat perahu di atas air pengunjung ke Pontoon menggunakan armada kami, diantaranya:

  • Bluebottle, The International Dragon yang dimiliki oleh HRH Ratu dan HRH Duke of Edinburgh yang memenangkan medali perunggu Olimpiade pada tahun 1956
  • Curview, kami 100 tahun Falmouth Quay Punt dibuat terkenal oleh Tim dan Pauline Carr yang berlayar nya di lautan di seluruh dunia untuk 'Oceans di Dunia'
  • Aileen, pertama St Mawes Satu Desain
  • Jonik, peluncuran 1934 gentleman
  • Pipkin, replika Cape Cod Cat kapal yang sering berlayar oleh relawan kami

Sesekali pengunjung juga menggunakan:

  • Sir Robin Knox-Johnston yacht Suhaili, kapal pertama yang mengelilingi dunia non-stop
  • Ellen, seorang 17ft Gorran Haven Crabber, dibangun pada tahun 1882 - dari Cornish Maritime Kepercayaan
  • Baru-baru ini dipulihkan Softwing, sebuah 24ft Truro River tiram keruk - dari Cornish Maritime Kepercayaan
  • Ponton ini biasanya terbuka ketika Museum terbuka, tergantung kondisi cuaca dan keselamatan.
Aileen - St Mawes One Design No 1


14. The Bartlett Library

  • Perpustakaan Bartlett rumah koleksi beragam buku referensi maritim , majalah dan bahan arsip untuk konsultasi publik dan referensi , tiket masuk gratis .
  • Akses Katalog Perpustakaan sini
  • Sumber daya di perpustakaan berisi informasi tentang berbagai jenis perahu dan konstruksi dan penggunaannya , dan membantu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman warisan maritim kita dan warisan maritim Cornwall .
  • Inti dari koleksi perpustakaan disumbangkan oleh JV Bartlett Esq . , Yang minat dalam semua jenis kerajinan maritim mendorongnya untuk memulai koleksi perpustakaan pada tahun 1945 . Sejak saat ini koleksi ini telah berkembang untuk memasukkan sekitar 19.000 buku referensi maritim.
Koleksi Buku

  • Koleksi inti perpustakaan termasuk dalam tiga kategori utama .
  • Kapal; dengan penekanan khusus pada materi yang berkaitan dengan perahu Museum - Nasional Perahu Kecil Collection .
  • Bagian Referensi maritim; yang mencakup jangka luas Register Lloyd Pengiriman dan publikasi yang sama dari 1788 sampai saat ini, menjalankan komprehensif Mercantile Navy Daftar dari tahun 1860-an , didukung sepenuhnya oleh berbagai buku yang meliputi beragam topik seperti kapal nelayan , pengiriman sejarah perusahaan dan kapal induk . Sementara perpustakaan tidak secara khusus berfokus pada sejarah angkatan laut , itu tidak mengadakan seleksi perwakilan buku tentang subyek angkatan laut
  • Majalah, Majalah & Jurnal ; merangkul berbagai elemen perusahaan maritim dari berperahu untuk kesenangan untuk penelitian akademik murni.
  • fasilitas penelitian
  • Peneliti swasta  . Berbagai mencari bantuan bagi para peneliti saat ini sedang dikembangkan . Antara ini adalah database Kapal dibangun di Cornwall antara 1776 dan 1914 , database di Falmouth Packet Layanan , kapal tersebut , komandan dan rute , dan indeks berkembang pesat untuk belayar dan majalah terkait . Kami telah mengumpulkan daftar situs yang berguna yang biasanya kami sarankan untuk peneliti dan ini dapat ditemukan pada Penelitian kami dari Home page situs .
  • Materi Arsip

  • Perpustakaan ini memiliki koleksi tumbuh bahan arsip termasuk ;
  • Kedatangan falmouth , 1880-1997 [ kurang beberapa tahun , tetapi berisi informasi yang unik pada perdagangan kapal internasional dengan Falmouth dan lebih signifikan , mereka tiba di Falmouth untuk ' perintah ' ]
  • Jurnal Falmouth Harbourmaster itu 1880-19 .. [ yang mendukung atas ]
  • dan Falmouth & Kabupaten Pilot Boat Association catatan [ yang memberikan dimensi ditambahkan ke kedua sumber tersebut di atas ] .
The Bartlett Library

KOLEKSI



Koleksi barang-barang antik










NMMC rumah Nasional Boat Koleksi Kecil serta banyak kerajinan lainnya


Di poskan oleh :

Piana Dewi
Rizky Atma Satria